Banyak masyarakat menilai bahwa kualitas sebuah produk dapat dilihat dari harganya. Pendapat ini tidak salah, sebab ada pepatah juga mengatakan “ada harga, ada kualitas”.
Namun, pendapat tersebut juga tidak sepenuhnya benar. Kualitas sebuah produk selain dilihat dari harga, yang lebih esensial dari itu ialah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dalam hal ini, nilai-nilai yang dimaksud bisa berupa kualitas bahan atau material pembentuk, tingkat kerumitan/kompleksitas barang, daya tahan, hingga hasil pengujian produk itu sendiri.
Suatu produk dikategorikan berkualitas baik apabila ia memenuhi seluruh indikator penilaian di atas. Demikian sebaliknya, sebuah produk dikatakan berkualitas buruk jika tidak memenuhi indikator-indikator di atas.
Namun, dewasa ini telah banyak bermunculan produk-produk tiruan dengan menawarkan tampilan yang hampir menyerupai produk asli (original) namun dengan harga yang jauh lebih murah dari aslinya.
Apakah produk yang demikian mutunya terjamin? Lalu, apa bedanya produk aftermarket dengan produk palsu?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, TIK-TOK sudah punya ulasannya. Yuk, simak berikut ini!
Perbedaan Produk OEM, Aftermarket, dan KW (Palsu)
Ada beberapa istilah untuk menyebut suatu barang atau spare part hasil produksi yang dijual di pasaran, di antaranya OEM, aftermarket, dan KW (tiruan/palsu).
Secara garis besar, ketiganya masih memiliki perbedaan dengan produk original (asli). Namun, ada beberapa perbedaan yang seringkali belum dipahami oleh masyarakat (konsumen).
1. Produk Original Equipment Manufacturer (OEM)
Produk Original Equipment Manufacturer (OEM) atau sering disebut original OEM merupakan 100% produk asli (original) yang diproduksi berdasarkan spesifikasi dan standar kualitas produk dari produsen atau manufaktur bersangkutan.
Hanya saja, produk OEM diproduksi oleh manufaktur yang ditunjuk oleh pemilik merek atau manufaktur asal dengan mengacu pada standar kualitasnya.
Sebagai contoh, Toyota memproduksi mobil MPV dengan penambahan beberapa spare part, seperti head unit atau audio.
Oleh karena Toyota tidak memiliki pabrik khusus untuk memproduksi spare part, maka mereka mengalihkan produksi spare part tersebut kepada manufaktur lain untuk memproduksinya, namun dengan spesifikasi yang sesuai dengan mobil-mobil Toyota.
Dengan begitu, manufaktur yang ditunjuk itu dapat menjual produk OEM tersebut ke pasar dengan tetap menggunakan nama Toyota atau bisa disebut produk OEM Toyota.
2. Produk Aftermarket
Banyak orang mengira bahwa produk aftermarket merupakan produk yang diproduksi untuk meniru produk asli. Dengan kata lain, mereka menyangka bahwa aftermarket sama dengan KW. Tentu saja pendapat ini 100% salah.
Produk aftermarket merupakan sebuah produk yang diciptakan oleh sebuah manufaktur untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan spare part dari suatu produk yang umumnya tidak dijual oleh manufaktur asalnya.
Sebagai contoh, sebuah smartwatch merek Apple Watch memiliki strap (tali jam) bawaan (original) berwarna merah, biru, dan kuning dengan variasi model yang monoton.
Oleh karena keterbatasan pilihan strap tersebut, konsumen lantas mencari variasi warna dan model strap Apple Watch di pasaran.
Maka, hadirlah produsen strap aftermarket untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Hadirnya produsen aftermarket ini tentu sangat memanjakan konsumen dalam banyak hal.
Selain mencari beragam model dan warna, perbedaan harga dan kualitas juga sering menjadi bahan pertimbangan konsumen.
Bahkan, tidak sedikit produk aftermarket yang justru memiliki kualitas yang lebih baik dari produk spare part asli (original).
Hal ini mungkin terjadi karena sebuah produsen produk-produk aftermarket dapat lebih fokus mendalami produksi produk spare part dibanding manufaktur asal produk terkait yang lebih fokus memproduksi produk utamanya.
Dengan begitu, kehadiran produk-produk aftermarket di pasaran jelas sangat penting di mata konsumen.
3. Produk KW (Palsu)
Istilah produk yang satu ini tentu sudah tidak asing bagi kalian. Produk KW merupakan produk palsu atau tiruan yang kehadirannya sudah sangat menjamur di Indonesia.
Istilah KW yang berasal dari kata “kualitas” ini memang sering membuat masyarakat bimbang. Sebab, harga yang ditawarkan untuk produk ini memang sangat murah, namun tentu dengan kualitas yang sangat “mengkhawatirkan”.
Produk KW umumnya dibuat untuk mengelabuhi konsumen yang alih-alih ingin membeli produk original atau aftermarket tetapi justru tertipu dengan tampilan produk KW yang sangat menyerupai asli atau aftermarket-nya.
Sebagai contoh, sebuah brand fashion ternama seperti Adidas atau Nike seringkali ditemukan produk KW-nya di pasar-pasar atau pusat grosir.
Produk ini laris manis di pasaran karena umumnya masyarakat menyukai produk bermerek namun dengan harga murah.
Tentu saja tujuannya untuk membuat konsumen merasakan nilai (value) sebuah brand ternama tanpa harus merogoh kocek lebih dalam.
TIK-TOK Watch Repair Sebagai Produsen Strap Aftermarket Berkualitas di Indonesia
Sebagai yang terdepan dalam hal servis jam tangan di Indonesia, TIK-TOK Watch Repair juga berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan para pecinta jam tangan di Indonesia.
Salah satunya ialah dengan memproduksi strap aftermarket berkualitas dan sangat variatif, baik model maupun warnanya.
Hal ini tentu untuk menjawab kebutuhan para pemilik jam tangan yang ingin mengganti strapnya, entah karena sudah rusak/berkarat atau karena menginginkan model dan warna yang lain.
Untuk urusan kualitas, kami menggunakan material-material terbaik sehingga tahan lama dan tidak mudah rusak. Jenis-jenis strapnya pun sangat variatif, di antaranya rubber, nato, stainless, leather, dan lain-lain.
Dari segi harga, strap yang kami tawarkan dijual mulai dari ratusan ribu hingga jutaan Rupiah, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Untuk membelinya, kalian cukup mengunjungi online store kami di Tokopedia serta website resmi kami di tiktokrepair.com atau mengunjungi outlet-outlet terdekat kami di kota Anda.